MAKALAH
Pelaksanaan Dan Pelanggaran Terhadap
Nilai-Nilai Pancasila
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pembimbing :
Agus Wahyudi S.IP.M.IP

Disusun
oleh :
1. Zakiyatur Rahmah (150721100126)
EKONOMI
SYARIAH (A)
FAKULTAS
ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
TAHUN
AJARAN 2015/2016
BIODATA PENULIS

Lahir di Desa
Kemudi Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik Jawa Timur pada tanggal 08 Mei
tahun 1997.
Kini beralamat
di Desa Tiremenggal Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
Saya merupakan
seorang mahasiswa aktif di Universitas Trunojoyo Madura di Jurusan Ekonomi
Syari’ah angkatan tahun 2015. Kesibukan untuk saat ini hanyalah berkuliah
seperti layaknya para mahasiswa yang lain.
Termasuk orang
yang senang dengan kepenulisan. Sehingga bergabung dengan UKM F Smart yang
berada di bidang kepenulisan.
Pernah
bersekolah di SD Negeri 1 Tiremenggal yang kemudian meneruskan ke SMP negeri 1
Dukun. Dan merupakan salah satu lulusan terbaik SMK Negeri 1 Kalitengah lulusan
tahun 2015.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sholawat
serta salam tetap saya junjungkan kepada Nabi agung Muhammad s.a.w. yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang penuh ilmu ini.
Makalah yang berisikan tentang Pelaksanaan
Dan Pelanggaran Terhadap Nilai-Nilai Pancasila ini saya susun
guna memenuhi tugas dari bapak Agus Wahyudi S.IP.M.IP yang
senantiasa mendampingi kami untuk menimba ilmu.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala ikhtiar kita. Amin.
Bangkalan,
17 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul....................................................................................................... i
Biodata
Penulis..................................................................................................... ii
Kata
Pengantar...................................................................................................... iii
Daftar
Isi............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila.............................................................. 2
2.2 Pelanggaran Nilai-Nilai Pancasila.............................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pancasila
merupakan sebuah pedoman untuk kehidupan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Untuk itu, setiap Rakyat Indonesia seharusnya menggunakan Pancasila
sebagai pedoman dalam bersikap dan melakukan segala sesuatu. Karena dalam
Pancasila mencerminkan jati diri bangsa Indonesia dan dimana Pancasila juga
mengandung nilai-nilai luhur yang baik jika diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Karena para pendiri negara ini sudah memikirkan isi Pancasila
dengan sangat matang dengan harapkan dapat diterapkan sehari-hari.
Pancasila
sudah diciptakan dengan sangat baik agar dapat menjadi acuan dalam berkehidupan
bangsa Indonesia. Untuk itu Pengamalan dari nilai-nilai Pancasila sangat
dibutuhkan. Namun, pada kenyataannya banyak dari kita yang justru melanggar
nilai-nilai tersebut dengan berbagai alasan.
Oleh
karena itu pemakalah mengambil tema tentang pengamalan maupun pelanggaran
terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan
adanya makalah ini kita dapat mengetahui betapa bagusnya nilai-nilai yang ada
dalam Pancasila.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.2.1
Bagaimana
pengamalan nilai Pancasila di kehidupan sehari –hari ?
1.2.2
Bagaimana pelanggaran
terhadap nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengamalan
Nilai-Nilai Pancasila
2.1.1 Gotong Royong Setiap Satu
Minggu Sekali
Kebiasaan ini sudah mulai hilang
baik di desa maupun di kota. Terutama di kota-kota besar yang tingkat kepedulian
masyarakat dengan anggota masyarakat lain yang rendah. Padahal kegiatan ini
sesuai dengan Pancasila sila ke-3 dimana sila yang berbunyi Persatuan Indonesia
ini dapat ditumbuhkan dengan melakukan kegiatan ini. Karena hakikatnya seluruh
bangsa Indonesia merupakan saudara meski tidak berhubungan darah.
Namun, masih terdapat beberapa
daerah yang masih mempertahankan tradisi ini. Salah satunya adalah di desa saya
Desa Tiremenggal yang terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten
Gresik.
Mereka mulai dengan emeberikan
pengumuman tentang adanya kegiatan ini. Kemudian, mereka akan segera berkumpul
dan mulai membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing dan saling bantu
membantu.
Mereka
biasanya membawa peralatan sendiri dan bahu membahu dalam memperbaiki fasilitas
publik seperti pos kamling. Dengan hal ini fasilitas publik akan selalu dalam
keadaan layak digunakan demi mendukung kegiatan yang lainnya.
Dan
karena letaknya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten, membuat masyarakatnya
masih berkarakter tradisional yang selalu menjaga rasa persaudaraan antar
anggota masyarakat. Dengan dilaksanakannya gotong royong tiap seminggu sekali
ini dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan komunikasi antar warga.
Hal ini sangat bermanfaat agar antara satu warga dengan yang lain dapat saling
mengormati dan menghargai. Selain itu sikap Individualistik juga akan sulit
tumbuh di dalam masyarakat yang demikian.
Kegiatan
ini biasanya dilakukan satu minggu satu
kali, namun terkadang juga dilakukan dua kali dalam satu minggu. Selain untuk
memperkuat tali persaudaraan, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang dalam
membersihkan lingkungan.
Namun,
kebiasaan ini juga sudah mulai tergerus arus globalisasi. Para pemudanya lebih
memilih untuk berdiam diri di rumah dengan gadget masing-masing ataupun pergi
keluar daerah untuk mencari pekerjaan.
2.1.2 Kegiatan Shalawat Nabi dan
Tahlil Bersama Setiap Malam Jum’at
Malam jum’at merupakan malam yang
barokah sehingga, banyak kegiatan kerohanian yang dilakukan. Salah satunya
adalah Shalawat Nabi Bersama.
Kegiatan ini merupakan ajang silatur
rahmi antar warga masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan sarana
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini merupakan salah satu contoh
pengamalan terhadap Pancasila sila ke-1 yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kegiatan
seperti ini masih sering dilakukan oleh masyarakat Muslim Indonesia. Sehingga
dalam hal religi masyarakat Indonesia dipandang masih sangat mementingkannya.
Hampir
di seluruh wilayah Indonesia yang dihuni orang Muslim melakukannya dengan cara
yang sama. Yakni melakukannya dengan bersama-sama di Masjid atau Musholla dan
biasanya dilaksanakan ba’da sholat Isya’ yang dipimpin oleh salah seorang Kyai.
Bukan
hanya dilaksanakan pada Malam Jum’at saja. Kegiatan ini juga biasa dilakukan pada
saat hari-hari besar keagamaan.
Selain
Sholawat Nabi, juga sering dilaksanakan Yasin dan Tahlil berjama’ah di Masjid.
Hala ini dilakukan karena banyak dari warga yang belum memiliki pengetahuan
tentang tata cara membaca tahlil yang benar terutama pada golongan orang tua
yang kebanyakan tidak menempuh pendidikan formal dengan baik. Dan pemikiran
orang tua dimana para wanita tidak boleh keluar rumah dan diharapkan untuk diam
di dalam rumah sebagai ibu rumah tangga.
Sama
dengan Sholawat Nabi, tahlil juga dipimpin seorang Kyai yang biasanya merupakan
seorang tokoh agama di desa tersebut termasuk di desa saya juga melaksanakannya
dengan cara tersebut.
Kegiatan
ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik yang masih kecil maupun
yang sudah dewasa. Baik itu Wanita maupun Pria. Segala golongan diperbolehkan
mengikuti kedua kegiatan tersebut.
Hal
ini merupakan hal yang sangat positif dibanding harus mengahbiskan waktu dengan
hal-hal yang sia-sia. Oleh karena itu, kebiasaan yang seperti ini harus tetap
dilakukan sampai kapan pun.
Kegiatan
seperti ini perlu diajarkan pada para generasi muda agar tidak hilang tergerus
oleh jaman dan arus globalisasi.
2.1.3 Musyawarah Mufakat Pada
Pemilihan Ketua RT dan RW
Di derah saya setiap ada pergantian
pemimpin akan selalu diadakan musyawarah untuk menetukan pemimpin yang
selanjutnya. Musyawarah ini dilakukan pada saat pemilihan RT maupun RW.
Biasanya terdapat dua atau tiga calon
yang mengajukan diri sebagai calon pimpinan. Ada juga cara dimana para warga
yang mengajukan siapa yang akan menjadi calonnya. Dan seluruh warga di daerah
tersebut akan dikumpulkan bersama untuk dapat mendiskusikan bersama siapa calon
yang paling pantas untuk memimpin di periode berikutnya. Kemudian mereka
biasanya melakukannya dengan cara votting untuk memudahkan dalam
penyampaian pendapatnya.
Setelah seluruh keputusan dihimpun,
maka kan diumumkan siapa yang menjadi Pemimpin di daerah tersebut. Baru setelah
itu akan dilantik oleh Kepala Desa di sebuah acara resmi.
Kegiatan yang seperti ini masih
banyak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Dan kegiatan ini merupakan
penerapan Pancasila sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Kerwakilan.
Karena para calonnya berhak untuk
mengajukan diri, hal ini dapat diartikan sebagai pengamalan Pancasila sial ke-5
yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dimana setiap
individu memiliki hak yang sama untuk dapat memilih dan dipilih.
Hal ini dapat mengurangi kecurigaan
masyarakat akan pimpinan daerah tempat tinggalnya. Selain itu, dengan
mengajukan nama yanga akan dicalonkan juga akan dapat menjadi ajang dimana
masyarakat diharapkan tidak akan kecewa karena hal tersebut merupakan hasil
dari pilihannya. Dan secara tidak langsung masyarakat juga sudah pasti mengenal
siapa yang ia ajukan tersebut.
Hal ini sangat baik untuk dapat
menimbulkan semangat Demokrasi sehingga tidak akan lagi orang yang lebih
memilih bekerja dibanding harus memilih para wakilnya.
Karena apabila kita mengenal calon
pemimpin kita dengan baik maka kita tidak perlu diberi supa agar memilihnya.
Dan akhirnya kita akan mendapat pemimpin yang amanah dan memihak pada
masyarakat.
Seorang pemimpin akan sangat
berpengaruh bagi kehidupan setiap warganya. Sehingga kita tidak boleh
menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan apa
yang kita harapkan.
2.1.4 Sedekah Bumi Setahun Sekali
atau Lebih
Seperti
kegiatan lain yang sudah dijelaskan sebelumnya, kegiatan ini juga guna menjalin
silaturrahmi antar anggota masyarakat. Selain itu, juga untuk mensyukuri nikmat
yang tehan tuhan berikan pada kita.
Dengan demikian kegiatan ini
merupakan pengamalan Pancasila sila ke-1 yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sedekah Bumi dilaksanakan setelah
panen Raya yang biasanya diadakan sekitar bulan Juli atau Agustus. Kegiatan
secara keseluruhan adalah mengumpulkan hasil bumi yang telah dimasak dan
kemudian memakannya secara bersama-sama atau yang disebut dengan bancaan.
Setiap rumah akan menyajikan
hidangan yang berbeda untuk dibawa. Kemudian makanan-makanan tersebut akan
dikumpulkan di suatu tempat yang kebetulan di desa saya akan dikumpulkan di
balai desa.
Setelah itu, para warga akan
berkumpul untuk berdo’a bersama sebelum memakan hidangan tadi. Makanan tersebut
kemudian akan dimakan bersama sebagai bentuk rasa syukur akan berlimpahnya
hasil panen saat itu.
Makanan yang dibawa bukan hanya nasi
dengan lauknya saja. Banyak juga yang membawa jajanan pasar seperti kue kucur,
onde-onde, kembang goyang, dan lain-lain. Ada juga yang membawa minuman.
Dengan adanya kegiatan ini para
warga yang tidak memiliki ladang untuk di panen juga dapat merasakan hasilnya.
Sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat walau tidak signifikan. Karena
kegiatan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Namun, tidak menutup
kemungkinan dilaksanakan sampai tiga kali dalam setahun. Pelaksanaanya
disesuaikan dengan panen raya yang terjadi.
Kebudayaan ini awalnya adalah sebuah
kebudayaan yang berasal dari kebudayaan agama Hindu. Namun, dalam
perkembangannya acara-acara yang dilaksanakan dalam kegiatan ini diganti dengan
sesuatu yang sesuai dengan syariat Islam. Dulunya makanan tersebut akan
dijadikan sebagai sesajen dan akan ditinggalkan di tempat yang dianggap keramat
di desa tersebut.
Itulah
mengapa hampir di setiapa daerah akan dilakukan sedekah bumi saat terjadi panen
raya dengan tata cara yang hampir sama.
2.2 Pelangaran Terhadap Nilai
Pancasila
2.2.1 Politik Money Saat Pemilihan
Kepala Desa
Seperti
yang sudah kita ketahui bersama hampir di setiap pemilihan yang menggunakan
sistem coblos ataupun contreng selalu ditemukan kecurangan ini. Politic Money
biasa dilakukan di daerah diamana masyarakatny masih belum sadar betapa
besarnya pengaruh pemberian uang pada pemilihan penguasa tersebut. Termasuk di
daerah saya, saya melihat dengan mata hidung saya sendiri saat pemilihan kepala
desa.
Beliau
dengan para tim suksesnya mulai menyebar saat matahari belum nampak sedikit
pun. Setelah sholat Subuh tim disebar dan mulai mengetuk satu per satu rumah
warga. Pada saat itu setiap warga diberikan uang dengan nominal 100 ribu dan
kebetulan saat itu rumah saya tidak didatangi oleh Tim S orang tersebut.
Pemberian tersebut memiliki tujuan agar para warga memilihnya saat pemilihan
paginya.
Ironisnya
hampir semua rumah yang didatangi menerima dengan begitu saja tanpa berbipir
apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini biasanya disebut warga sebagai
serangan fajar karena mendadak dan saat fajar hampir tiba.
Banyak
dari warga yang baru merasakan pilihannya salah saat orang tersebut telah
menduduki posisi yang diinginkannya. Banyak uang anggaran yang sering
diselewengkan sebagai hak pribadi seperti untuk mentraktir Tim Suksesnya Makan.
Hal ini sungguh mengecewakan, namun apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Mereka hanya bisa diam karena pemimpin tersebut merupakan pilihan mereka
sendiri.
Lalu
apakah hal ini akan terus terjadi? Tidakkah kita ingin melakukan perubahan yang
positif bagi negara kita ini? Namun kenyataannya hal ini sudah terjadi sejak
lama dari Kepala Desa yang lalau-lalu. Hal ini seperti sudah menjadi sebuah
kebiasaan bagi para calon penguasa baik mulai tingkat desa sampai presiden
sekalipun.
Saat
pemilihan presiden, salah satu calonnya juga melakukan Money Politik dengan
memberikan uang sebesar 200 ribu per jiwa. Sehingga dapat dibayangkan betapa
besar modal yang harus dikeluarkan saat mencalonkan diri sebagai penguasa.
Model pemberian uangnya sama dengan yang dilakukan saat pemilihan Kepala Desa.
Banyak
dari para pemimpin yang terpilih akhirnya melakukan korupsi karena ingin
mengembalikan modal yang telah ia keluarkan saat mencalonkan diri sebagai
petinggi di daerah tersebut.
Dan
yang dirugikan pada akhirnya adalah rakyat. Oleh karena itu sebaiknya kita
memilih wakil kita dengan lebih berhati-hati karena siapa yang akan menjadi
pemimpin kita akan menentukan bagaimana keadaan kita di masa yang akan datang.
Memilih
pemeimpin harus yang sudah kita ketahui bersama seluk beluknya selama ini agar
tidak mudaha terpengaruh oleh rayuan para calon penguasa.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai
yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai luhur yang patut kita cerminkan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam kenyataannya banyak pelanggaran yang
dilakukan terhadap sila-sila tersebut.
Sebagai bangsa yang besar kita harus
mengikuti Pancasila sebagai Pedoman hidup bernegara bukan hanya digunakan
sebagai topeng saja. Contoh dari pengamalan pancasila yang dibahas di atas
adalah gotong royong bersama, Sholawat Nabi dan tahlil bersama, sedekah bumi, dan
musyawarah mufakat yang merupakan contoh konkret yang ada di lingkungan desa
saya.
Sedangkan pelanggaran yang paling
menonjol terhadap nilai Pancasila adalah Money Politic yang terjadi mulai di pemilihan
Kepala Desa sampai ke Pemilu Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar