Kamis, 13 September 2018

Pelaksanaan Dan Pelanggaran Terhadap Nilai-Nilai Pancasila



MAKALAH
Pelaksanaan Dan Pelanggaran Terhadap Nilai-Nilai Pancasila
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pembimbing : Agus Wahyudi S.IP.M.IP

Description: utmm.jpg

Disusun oleh :
1.      Zakiyatur Rahmah (150721100126)

EKONOMI SYARIAH (A)
FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN AJARAN 2015/2016
BIODATA PENULIS

Text Box:  
Nama : Zakiyatur Rahmah
Jurusan : Ekonomi Syari’ah
Kelas : 1 A
NIM : 150721100126
TTL : Gresik, 08 Mei 1997
Alamat : Ds. Tiremenggal           
  Dukun Gresik 


Zakiyatur Rahmah
Lahir di Desa Kemudi Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik Jawa Timur pada tanggal 08 Mei tahun 1997.
Kini beralamat di Desa Tiremenggal Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
Saya merupakan seorang mahasiswa aktif di Universitas Trunojoyo Madura di Jurusan Ekonomi Syari’ah angkatan tahun 2015. Kesibukan untuk saat ini hanyalah berkuliah seperti layaknya para mahasiswa yang lain.
Termasuk orang yang senang dengan kepenulisan. Sehingga bergabung dengan UKM F Smart yang berada di bidang kepenulisan.
Pernah bersekolah di SD Negeri 1 Tiremenggal yang kemudian meneruskan ke SMP negeri 1 Dukun. Dan merupakan salah satu lulusan terbaik SMK Negeri 1 Kalitengah lulusan tahun 2015.











KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sholawat serta salam tetap saya junjungkan kepada Nabi agung Muhammad s.a.w. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang penuh ilmu ini.

Makalah yang berisikan tentang Pelaksanaan Dan Pelanggaran Terhadap Nilai-Nilai Pancasila  ini saya susun guna memenuhi tugas dari bapak Agus Wahyudi S.IP.M.IP yang senantiasa mendampingi kami untuk menimba ilmu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala ikhtiar kita. Amin.


Bangkalan, 17 Desember 2015


Penyusun





DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Biodata Penulis..................................................................................................... ii
Kata Pengantar...................................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila.............................................................. 2
2.2 Pelanggaran Nilai-Nilai Pancasila.............................................................. 7

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 13












BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pancasila merupakan sebuah pedoman untuk kehidupan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, setiap Rakyat Indonesia seharusnya menggunakan Pancasila sebagai pedoman dalam bersikap dan melakukan segala sesuatu. Karena dalam Pancasila mencerminkan jati diri bangsa Indonesia dan dimana Pancasila juga mengandung nilai-nilai luhur yang baik jika diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena para pendiri negara ini sudah memikirkan isi Pancasila dengan sangat matang dengan harapkan dapat diterapkan sehari-hari.
Pancasila sudah diciptakan dengan sangat baik agar dapat menjadi acuan dalam berkehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu Pengamalan dari nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan. Namun, pada kenyataannya banyak dari kita yang justru melanggar nilai-nilai tersebut dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu pemakalah mengambil tema tentang pengamalan maupun pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui betapa bagusnya nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.2.1        Bagaimana pengamalan nilai Pancasila di kehidupan sehari –hari ?
1.2.2        Bagaimana pelanggaran terhadap nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari ?



BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
2.1.1 Gotong Royong Setiap Satu Minggu Sekali
            Kebiasaan ini sudah mulai hilang baik di desa maupun di kota. Terutama di kota-kota besar yang tingkat kepedulian masyarakat dengan anggota masyarakat lain yang rendah. Padahal kegiatan ini sesuai dengan Pancasila sila ke-3 dimana sila yang berbunyi Persatuan Indonesia ini dapat ditumbuhkan dengan melakukan kegiatan ini. Karena hakikatnya seluruh bangsa Indonesia merupakan saudara meski tidak berhubungan darah.
            Namun, masih terdapat beberapa daerah yang masih mempertahankan tradisi ini. Salah satunya adalah di desa saya Desa Tiremenggal yang terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Gresik.
            Mereka mulai dengan emeberikan pengumuman tentang adanya kegiatan ini. Kemudian, mereka akan segera berkumpul dan mulai membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing dan saling bantu membantu.
Mereka biasanya membawa peralatan sendiri dan bahu membahu dalam memperbaiki fasilitas publik seperti pos kamling. Dengan hal ini fasilitas publik akan selalu dalam keadaan layak digunakan demi mendukung kegiatan yang lainnya.
Dan karena letaknya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten, membuat masyarakatnya masih berkarakter tradisional yang selalu menjaga rasa persaudaraan antar anggota masyarakat. Dengan dilaksanakannya gotong royong tiap seminggu sekali ini dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan komunikasi antar warga. Hal ini sangat bermanfaat agar antara satu warga dengan yang lain dapat saling mengormati dan menghargai. Selain itu sikap Individualistik juga akan sulit tumbuh di dalam masyarakat yang demikian.
            Kegiatan ini biasanya dilakukan satu  minggu satu kali, namun terkadang juga dilakukan dua kali dalam satu minggu. Selain untuk memperkuat tali persaudaraan, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang dalam membersihkan lingkungan.
Namun, kebiasaan ini juga sudah mulai tergerus arus globalisasi. Para pemudanya lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dengan gadget masing-masing ataupun pergi keluar daerah untuk mencari pekerjaan.
2.1.2 Kegiatan Shalawat Nabi dan Tahlil Bersama Setiap Malam Jum’at
            Malam jum’at merupakan malam yang barokah sehingga, banyak kegiatan kerohanian yang dilakukan. Salah satunya adalah Shalawat Nabi Bersama.
            Kegiatan ini merupakan ajang silatur rahmi antar warga masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini merupakan salah satu contoh pengamalan terhadap Pancasila sila ke-1 yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kegiatan seperti ini masih sering dilakukan oleh masyarakat Muslim Indonesia. Sehingga dalam hal religi masyarakat Indonesia dipandang masih sangat mementingkannya.
Hampir di seluruh wilayah Indonesia yang dihuni orang Muslim melakukannya dengan cara yang sama. Yakni melakukannya dengan bersama-sama di Masjid atau Musholla dan biasanya dilaksanakan ba’da sholat Isya’ yang dipimpin oleh salah seorang Kyai.
Bukan hanya dilaksanakan pada Malam Jum’at saja. Kegiatan ini juga biasa dilakukan pada saat hari-hari besar keagamaan.
Selain Sholawat Nabi, juga sering dilaksanakan Yasin dan Tahlil berjama’ah di Masjid. Hala ini dilakukan karena banyak dari warga yang belum memiliki pengetahuan tentang tata cara membaca tahlil yang benar terutama pada golongan orang tua yang kebanyakan tidak menempuh pendidikan formal dengan baik. Dan pemikiran orang tua dimana para wanita tidak boleh keluar rumah dan diharapkan untuk diam di dalam rumah sebagai ibu rumah tangga.
Sama dengan Sholawat Nabi, tahlil juga dipimpin seorang Kyai yang biasanya merupakan seorang tokoh agama di desa tersebut termasuk di desa saya juga melaksanakannya dengan cara tersebut.
Kegiatan ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik yang masih kecil maupun yang sudah dewasa. Baik itu Wanita maupun Pria. Segala golongan diperbolehkan mengikuti kedua kegiatan tersebut.
Hal ini merupakan hal yang sangat positif dibanding harus mengahbiskan waktu dengan hal-hal yang sia-sia. Oleh karena itu, kebiasaan yang seperti ini harus tetap dilakukan sampai kapan pun.
Kegiatan seperti ini perlu diajarkan pada para generasi muda agar tidak hilang tergerus oleh jaman dan arus globalisasi.
2.1.3 Musyawarah Mufakat Pada Pemilihan Ketua RT dan RW
            Di derah saya setiap ada pergantian pemimpin akan selalu diadakan musyawarah untuk menetukan pemimpin yang selanjutnya. Musyawarah ini dilakukan pada saat pemilihan RT maupun RW.
            Biasanya terdapat dua atau tiga calon yang mengajukan diri sebagai calon pimpinan. Ada juga cara dimana para warga yang mengajukan siapa yang akan menjadi calonnya. Dan seluruh warga di daerah tersebut akan dikumpulkan bersama untuk dapat mendiskusikan bersama siapa calon yang paling pantas untuk memimpin di periode berikutnya. Kemudian mereka biasanya melakukannya dengan cara votting untuk memudahkan dalam penyampaian  pendapatnya.
            Setelah seluruh keputusan dihimpun, maka kan diumumkan siapa yang menjadi Pemimpin di daerah tersebut. Baru setelah itu akan dilantik oleh Kepala Desa di sebuah acara resmi.
            Kegiatan yang seperti ini masih banyak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Dan kegiatan ini merupakan penerapan Pancasila sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Kerwakilan.
            Karena para calonnya berhak untuk mengajukan diri, hal ini dapat diartikan sebagai pengamalan Pancasila sial ke-5 yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dimana setiap individu memiliki hak yang sama untuk dapat memilih dan dipilih.
            Hal ini dapat mengurangi kecurigaan masyarakat akan pimpinan daerah tempat tinggalnya. Selain itu, dengan mengajukan nama yanga akan dicalonkan juga akan dapat menjadi ajang dimana masyarakat diharapkan tidak akan kecewa karena hal tersebut merupakan hasil dari pilihannya. Dan secara tidak langsung masyarakat juga sudah pasti mengenal siapa yang ia ajukan tersebut.
            Hal ini sangat baik untuk dapat menimbulkan semangat Demokrasi sehingga tidak akan lagi orang yang lebih memilih bekerja dibanding harus memilih para wakilnya.
            Karena apabila kita mengenal calon pemimpin kita dengan baik maka kita tidak perlu diberi supa agar memilihnya. Dan akhirnya kita akan mendapat pemimpin yang amanah dan memihak pada masyarakat.
            Seorang pemimpin akan sangat berpengaruh bagi kehidupan setiap warganya. Sehingga kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
2.1.4 Sedekah Bumi Setahun Sekali atau Lebih
            Seperti kegiatan lain yang sudah dijelaskan sebelumnya, kegiatan ini juga guna menjalin silaturrahmi antar anggota masyarakat. Selain itu, juga untuk mensyukuri nikmat yang tehan tuhan berikan pada kita.
            Dengan demikian kegiatan ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke-1  yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
            Sedekah Bumi dilaksanakan setelah panen Raya yang biasanya diadakan sekitar bulan Juli atau Agustus. Kegiatan secara keseluruhan adalah mengumpulkan hasil bumi yang telah dimasak dan kemudian memakannya secara bersama-sama atau yang disebut dengan bancaan.
            Setiap rumah akan menyajikan hidangan yang berbeda untuk dibawa. Kemudian makanan-makanan tersebut akan dikumpulkan di suatu tempat yang kebetulan di desa saya akan dikumpulkan di balai desa.
            Setelah itu, para warga akan berkumpul untuk berdo’a bersama sebelum memakan hidangan tadi. Makanan tersebut kemudian akan dimakan bersama sebagai bentuk rasa syukur akan berlimpahnya hasil panen saat itu.
            Makanan yang dibawa bukan hanya nasi dengan lauknya saja. Banyak juga yang membawa jajanan pasar seperti kue kucur, onde-onde, kembang goyang, dan lain-lain. Ada juga yang membawa minuman.
            Dengan adanya kegiatan ini para warga yang tidak memiliki ladang untuk di panen juga dapat merasakan hasilnya. Sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat walau tidak signifikan. Karena kegiatan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Namun, tidak menutup kemungkinan dilaksanakan sampai tiga kali dalam setahun. Pelaksanaanya disesuaikan dengan panen raya yang terjadi.
            Kebudayaan ini awalnya adalah sebuah kebudayaan yang berasal dari kebudayaan agama Hindu. Namun, dalam perkembangannya acara-acara yang dilaksanakan dalam kegiatan ini diganti dengan sesuatu yang sesuai dengan syariat Islam. Dulunya makanan tersebut akan dijadikan sebagai sesajen dan akan ditinggalkan di tempat yang dianggap keramat di desa tersebut.
Itulah mengapa hampir di setiapa daerah akan dilakukan sedekah bumi saat terjadi panen raya dengan tata cara yang hampir sama.
2.2 Pelangaran Terhadap Nilai Pancasila
2.2.1 Politik Money Saat Pemilihan Kepala Desa
Seperti yang sudah kita ketahui bersama hampir di setiap pemilihan yang menggunakan sistem coblos ataupun contreng selalu ditemukan kecurangan ini. Politic Money biasa dilakukan di daerah diamana masyarakatny masih belum sadar betapa besarnya pengaruh pemberian uang pada pemilihan penguasa tersebut. Termasuk di daerah saya, saya melihat dengan mata hidung saya sendiri saat pemilihan kepala desa.
Beliau dengan para tim suksesnya mulai menyebar saat matahari belum nampak sedikit pun. Setelah sholat Subuh tim disebar dan mulai mengetuk satu per satu rumah warga. Pada saat itu setiap warga diberikan uang dengan nominal 100 ribu dan kebetulan saat itu rumah saya tidak didatangi oleh Tim S orang tersebut. Pemberian tersebut memiliki tujuan agar para warga memilihnya saat pemilihan paginya.
Ironisnya hampir semua rumah yang didatangi menerima dengan begitu saja tanpa berbipir apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini biasanya disebut warga sebagai serangan fajar karena mendadak dan saat fajar hampir tiba.
Banyak dari warga yang baru merasakan pilihannya salah saat orang tersebut telah menduduki posisi yang diinginkannya. Banyak uang anggaran yang sering diselewengkan sebagai hak pribadi seperti untuk mentraktir Tim Suksesnya Makan. Hal ini sungguh mengecewakan, namun apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Mereka hanya bisa diam karena pemimpin tersebut merupakan pilihan mereka sendiri.
Lalu apakah hal ini akan terus terjadi? Tidakkah kita ingin melakukan perubahan yang positif bagi negara kita ini? Namun kenyataannya hal ini sudah terjadi sejak lama dari Kepala Desa yang lalau-lalu. Hal ini seperti sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi para calon penguasa baik mulai tingkat desa sampai presiden sekalipun.
Saat pemilihan presiden, salah satu calonnya juga melakukan Money Politik dengan memberikan uang sebesar 200 ribu per jiwa. Sehingga dapat dibayangkan betapa besar modal yang harus dikeluarkan saat mencalonkan diri sebagai penguasa. Model pemberian uangnya sama dengan yang dilakukan saat pemilihan Kepala Desa.
Banyak dari para pemimpin yang terpilih akhirnya melakukan korupsi karena ingin mengembalikan modal yang telah ia keluarkan saat mencalonkan diri sebagai petinggi di daerah tersebut.
Dan yang dirugikan pada akhirnya adalah rakyat. Oleh karena itu sebaiknya kita memilih wakil kita dengan lebih berhati-hati karena siapa yang akan menjadi pemimpin kita akan menentukan bagaimana keadaan kita di masa yang akan datang.
Memilih pemeimpin harus yang sudah kita ketahui bersama seluk beluknya selama ini agar tidak mudaha terpengaruh oleh rayuan para calon penguasa.










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai luhur yang patut kita cerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam kenyataannya banyak pelanggaran yang dilakukan terhadap sila-sila tersebut.
            Sebagai bangsa yang besar kita harus mengikuti Pancasila sebagai Pedoman hidup bernegara bukan hanya digunakan sebagai topeng saja. Contoh dari pengamalan pancasila yang dibahas di atas adalah gotong royong bersama, Sholawat Nabi dan tahlil bersama, sedekah bumi, dan musyawarah mufakat yang merupakan contoh konkret yang ada di lingkungan desa saya.
            Sedangkan pelanggaran yang paling menonjol terhadap nilai Pancasila adalah Money Politic yang terjadi mulai di pemilihan Kepala Desa sampai ke Pemilu Presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar