Kamis, 13 September 2018

MAKALAH MEKANISME PASAR



MAKALAH

MEKANISME PASAR
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu:
Firman Setiawan, S.HI., M.EI.





Disusun oleh:
Zakiyatur Rahmah     (150721100126)



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (A)
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mekanisme Pasar” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang wajib ditempuh untuk melengkapi salah satu materi dalam mata kuliah Teori Ekonomi Mikro. Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu tambahan bagi para pembaca khususnya dalam bidang ekonomi.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Firman Setiawan S,HI.M,EI selaku Dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro dan terima kasih kepada teman – teman yang membantu penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Bangkalan, 15 September 2016



Penyusun







DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mekanisme Pasar........................................................................... 2
2.2 Pembentukan Harga........................................................................................ 4
2.3 Keseimbangan Pasar........................................................................................ 10
2.4 Perubahan Keseimbangan Pasar...................................................................... 12
2.5 Distorsi Pasar................................................................................................... 12
2.6 Analisis Kegiatan............................................................................................ 15

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pembetukan harga ditentukan oleh mekanisme pasar yang berjalan selama ini. Banyak kelebihan maupun kelemahan yang ada di dalam mekanisme pasar sendiri.
Mekanisme pasar memungkinkan kebebasan yang tidak terbatas oleh pelaku pasar terutama produsen sehingga dapat terjadi monopoli yang hanya akan menguntungkan produsen skala besar saja. Para produsen kecil akan semakin tertindas dengan produsen skala besar yang merupakan meyoritas. Tidak stabilnya harga juga dapat terjadi karena harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Harga suatu barang dapat berubah ubah sesuai permintaan dan penawaran yang menyebabkan pada suatu ketika produsen akan untung besar dan lain waktu akan rugi dalam jumlah besar pula.
Apabila terjadi eksternalitas yang parah maka akan menyebabkan distorsi pasar yang sulit untuk ditangani. Setiap produksi yang terjadi menyebabkan hal positif dan negatif dalam waktu yang bersamaan. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani hal ini.
1.2    Rumusan Masalah
a.         Apa yang dimaksud dengan mekaniusme pasar ?
b.        Bagaimana proses pembentukan harga di pasar ?
c.         Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar ?
d.        Bagaimana pergerakan kurva keseimbangan pasar ?
e.         Apa yang dimaksud dengan distorsi pasar ?
1.3    Tujuan Masalah
a.         Mengetahui yang dimaksud dengan mekaniusme pasar.
b.        Mengetahui bagaimana proses pembentukan harga di pasar.
c.         Mengetahui yang dimaksud dengan keseimbangan pasar.
d.        Mengetahui bagaimana pergerakan kurva keseimbangan pasar.
e.         Mengetahui yang dimaksud dengan distorsi pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Mekanisme Pasar
Pengertian dari mekanisme pasar buku “Microeconomics” karya Campbell R. McConnel suatu institusi atau mekanisme yang mengumpulkan pembeli (orang yang melakukan permintaan) dengan penjual (orang yang melakukan penawaran) terhadap barang, jasa, maupun hal lain. Hal tersebut merupakan penafsiran dari kutipan “Market Mekanism is an institution or mecanism that brings together buyers (“demanders”) and sellers (“supplier”) of particular goods, services, or resources.”[1]
Dalam buku lain disebutkan bahwa mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.[2]
Mekanisme pasar tidak lepas dari dua hal yakni permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar terbentuk dari dua kegiatan tersebut sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa permintaan dan penawaran adalah mekanisme pasar itu sendiri. Dua kegiatan tersebut dapat menyebabkan terbentuknya harga di pasar. Harga tersebut dapat berubah apabila permintaan dan penawaran berubah.
Berikut adalah beberapa kelebihan akan adanya mekanisme pasar:
a.         Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat
Dalam pasar kita dapat menerima informasi tentang barang apa yang banyak dibutuhkan oleh pembeli sehingga penjual dapat menerima keuntungan lebih. Jenis barang yang diminati dan pangsa pasar semua informasi tersebut dapat diketahui dari pasar. Dengan begitu produsen akan dengan mudah menentukan barang yang akan ia produksi agar lebih mudah dalam memperoleh keuntungan yang maksimal atas pekerjaannya.
b.        Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
Pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan mengembangkan permintaan. Ini akan memberikan dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.[3]
c.         Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Dengan cakupan pasar yang semakin meluas maka produsen akan cenderung menambah jumlah produksi. Agar produksi dapat lebih banyak dan efisien maka diperlukan teknologi yang lebih modern dan canggih agar lebih mudah untuk mencapai target. Dengan adanya teknologi yang semakin modern secara otomatis juga akan mencari tenaga kerja yang dapat mengoperasikannya. Muncullah rasa ingin memperoleh keahlian modern yang sesuai dengan alat yang digunakan.
d.        Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Harga barang didasarkan dari tingkat penawaran dan permintaannya. Semakin banyak permintaan dengan jumlah barang yang terbatas maka harga barang tersebut akan semakin tinggi. Hal tersebut akan mendorong konsumen maupun produsen untuk menggunakan barang produksinya dengan lebih efisien.
e.         Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi
Semua pelalku ekonominya mulai produsen sampai konsumen memiliki hak penuh untuk melakukan transaksi. Produsen berhak untuk menentukan barnag yang akan diproduksinya. Begitu pula dengan konsumen yang berhak untuk memilih barang apa saja yang akan mereka konsumsi.
Hal tersebut adalah kelebihan adanya mekanisme pasar. Sedangkan kelemahan dari mekanisme pasar adalah sebagai berikut:
a.         Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
Kebebasan melakukan kegiatan ekonomi menyebabkan beberapa golongan menindas golongan minoritas. Persaingan bebas menyebabkan pengusaha besar semakin berkuasa dan semakin menindas pengusaha kecil. Pengusaha besar dapat memonopoli harga dengan biaya produksi yang efisien tidak dengan pengusaha kecil.
b.        Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Harga yang naik turun secara drastis sesuai dengan permintaan dan penawaran menyebabkan kemakmuran di suatu waktu dan penurunan di waktu yang lain. Terkadang pengusaha mendapatkan untung yang sangat besar dan kemudian mengalami kerugian yang besar pula.
c.         Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli
Tidak selamanya harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam negara yang sudah modern perusahaan besar dapat mengendalikan harga maupu n jumlah produksi agar menghasilkan keuntungan maksimum.
d.        Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
Masyarakat membutuhkan jasa dalam lalu lintas seperti jalan raya, jembatan rumah sakit dan lain-lain. Mekanisme pasar tidak dapat menghasilkan barang-barang tersebut. Dibutuhkan peran pemerintah dalam hal tersebut.
e.         Kegiatan konsumen dan produsen mengkin menimbulkan “eksternalitas” yang merugikan
Sebagai contoh sebuah peruasahaan menggunakan mesin modern yang lebih efisien untuk dapat meningkatkan produksinya agar memperoleh keuntungan maksimum. Di sisi lain, mesin tersebut menimbulkan pengaruh buruk dengan banyaknya polusi yang dihasilkan.
2.2    Pembentukan Harga
Pembentukan harga tidak akan lepas dari pengaruh penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga akan terbentuk apabila penawaran dan permintaan bertemu pada satu titik yang disebut dengan titik keseimbangan pasar yang akan dibahas pada sub bab selanjutnya.
2.2.1        Permintaan (demand)
Permintaan merupakan jumlah suatu barang yang diminta semua pembeli dalam pasar pada berbagai tingkat harga.[4] Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa besar kecilnya permintaan tergantung dari pembeli tersebut. Banyak hal yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan.
Dalam pengertian lain disebutkan bahwa permintaan (demand) adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga, tingkat pendapatan, dan periode tertentu.[5]
Berikut adalah faktor yang menyebabkan besar kecilnya permintaan:
a.         Harga barang itu sendiri.
b.        Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
c.         Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
d.        Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
e.         Cita rasa masyarakat.
f.         Jumlah penduduk.
g.        Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.[6]
Teori permintaan sendiri membahas tentang hubungan antara harga dan jumlah pemintaan. Jumlah permintaan (quantity demanded) merupakan jumlah barang yang ingin dibeli oleh pembeli dan ia mampu untuk membelinya.[7]
Pada teori maupun kenyataannya apabila harga suatu barang yang diminta semakin tinggi maka jumlah barang yang diminta akan semakin turun. Hubungan dari dua hal tersebut disebut dengan hukum permintaan (law of demand). Dari hubungan dua hal tersebut dapat dibuat kurva permintaan. Berikut adalah tampilan daru kiurva permintaan :
Gambar 1.1 Kurva Permintaan
                Berdasarkan kurva permintaan di atas dapat terlihat apabila harga suatu barang semakin tinggi maka permintaan akan menurun.
Apabila segala faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan tidak berubah termasuk harga maka kurva permintaan akan tetap stabil. Apabila ada sesuatu yang mempengaruhi tingkat permintaan maka kurva permintaan akan bergeser.
Terdapat beberapa faktor penting yang menyebabkan suatu kurva permintaan bergerak, berikut adalah beberapa faktor tersebut:
a.         Pendapatan
Apabila pendapatan seseorang berkurang maka secara otomatis alat untuk pemuas kebutuhan juga akan semakin sedikit, sehingga barang yang akan dibeli juga akan berkurang. Jika permintaan terhadap suatu barang menurun ketika pendapatan menurun, barang itu disebut dengan barang normal (normal good). Jika permintaan sebuah barang bertambah ketika pendapatan naik, barang seperti itu disebut dengan barang inferior (inferior good).[8]
b.        Harga barang-barang terkait
Yang dimaksud dengan barang yang terkait dibagi menjadi dua yakni barang subtitusi (barang pengganti) dan barang komplementer (barang pelengkap). Apabila terdapat barang yang fungsinya sama maka barang tersebut dinamakan dengan barang subtitusi. Apabila terdapat barang yang fungsinya melengkapi barang yang ada maka disebut barang kompelementer.
Sebagai contoh dari barang subtitusi adalah harga pupuk kompos dan pupuk kimia seperti urea kini  harga dipasaran seharga Rp. 25.000,-/10 kg. Apabila pupuk kimia urea harga dipasarannya turun maka pembeli akan cenderung lebih membeli pupuk urea karena fungsi kedua pupuk tersebut sama.
Untuk barang komplementer sebagai contoh yakni penjualan jajanan pasar terang bulan apabila topping seperti coklat dan kacang harganya turun maka orang akan banyak membeli terang bulan karena secara otomatis harga dari makanan tersebut juga akan turun.
c.         Selera
Faktor yang ketiga ini tidak akan dapat berubah melalui dorongan dari luar melainkan dari didri si pembeli sendiri. Apabila barang yang disediakan memang sesuai dengan selera masyarakat umum maka akan dengan mudah diterima dan penjualan akan meningkat.
d.        Ekspektasi
Pemikiran kita terhadapa apa yang akan terjadi di masa depan juga sangat berpengaruh pada tingkat permintaan. Sebagai contoh apabila bulan ini kita bekerja lembur maka pendapatan kita akan naik, sehingga kita akan cenderung tidak keberatan untuk membeli barang yang bukan merupakan prioritas yang kita butuhkan seperti membeli handphone baru meski handphone yang lama masih bagus.
Contoh lainnya yakni apabila harga mukena pada saat bulan puasa harganya mencapai Rp. 200.000,- dengan kualitas biasa, pada bulan selanjutnya harganya kita ekkpektasikan akan turun menjadi Rp. 150.000,- dengan kualitas yang sama maka kita akan memilih membeli di saat harga sudah turun apbila tidak begitu mendesak.
e.         Jumlah pembeli
Permintaan pasar sangat dipengaruhi dengan permintaan individu pembeli. Apabila suatu barang banyak diminati oleh masyarakat, maka secara otomatis tingkat permintaan terhadapa barang tersebut juga akan naik.
2.2.2        Penawaran (supply)
Penawaran adalah jumlah suatu barang yang disediakan oleh semua penjual dalam pasar pada berbagai tingkat harga.[9]
Pengertian lainnya adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar, periode, dan tingkat harga tertentu.[10]
Jumlah penawaran sendiri merupakan jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Hukum permintaan berlaku terbalik sedangkan hukum penawaran berlaku hubungan positif atau sejajar. Apabila suatu barang harganya mahal maka jumlah yang ditawarkan oleh penjual juga akan semakin besar atau banyak.
Penawaran suatu barang dengan harga akan membentuk sebuah kurva yang disebut dengan kurva penawaran. Berikut adalah contoh dari kurva penawaran :
Gambar 1.2 Kurva Penawaran
Setiap penawaran individu juga akan mempengaruhi penawaran pasar secara menyeluruh. Ada banyak variabel yang dapat menyebabkan pergeseran maupun perubahan kurva penawaran. Beberapa variabel yang penting adalah sebagai berikut :
a.         Harga Input atau Bahan Baku
Hubungan antara harga dari bahan baku dengan tingkat penawaran benbanding terbalik. Apabila bahan baku pembuatan suatu barang maka penjual atau produsen akan cenderung menurun tingkat penawarannya dikarenakan kenaikan harga bahan baku dianggap kurang menguntungkan.
b.        Teknologi
Pada saat ini teknologi semakin maju di berbagai bidang sehingga mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Begitu pun dalam bidang industri. Apabila teknologi yang digunakan dalam memproduksi dalam sebuah perusahaan semakin maju maka tenaga kerja yang diperlukan akan semakin sedikit sehingga dapat mengurangi biaya dalam produksinya. Apabila hal tersebut terjadi maka penawaran akan cenderung tinggi.
c.         Perkiraan
Jumlah penawaran suatu perusahaan juga sangat bergantung pada perkiraan harga suatu barang di masa depan. Apabila suatu barang diperkirakan akan semakin mahal pada masa yang akan datang maka perusahaan akan menyimpan sejumlah produksinya untuk dijual nanti sehingga penawaran akan rendah pada saat ini.
d.        Jumlah Penjual
Banyaknya penjual juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi besar kecilnya penawaran. Semakin banyak orang yang menawarkan barang yang sama maka tingkat penawaran akan turun begitu pula sebaliknya.
Menurut Rahardja dan Manurung (2008), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam menawarkan produknya pada suatu pasar yakni:
a.         Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga suatu barang yang diproduksi naik maka produsen akan cenderung meningkatkan penawarannya terhadapa konsumen.
b.        Harga Barang Lain yang Terkait
Apabila harga barang subtitusi naik maka penawaran juga akan meningkat begitu pun sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplementer, apabikla barang tersebut harganya naik maka penawaran akan turun.
c.         Harga Input
Harga input yang dimaksud adalah harga barang faktor produksi. Apabila harga-harga faktor produksi naik maka penawaran juga ikut turun karena biaya yang membengkak. Hubungan dua hal ini adalah berbanding terbalik.
d.        Biaya Produksi
Kenaikan harga input mengakibabkan kenaikan biaya produksi. Selaras denagn harga input, apabila biaya produksi naik maka penawaran akan menurun.
e.         Teknologi Produksi yang Digunakan
Apabila teknologi yang digunakan dalam produksi merupakan teknologi yang canggih yang dapat memproduksi dengan efisien maka jumlah produksi meningkat dan meningkatkan penawaran.
f.         Jumlah Penjual
Semakin banyak pedagang yang menjual barang yang sama maka penawaran akan menurun.
g.        Tujuan Produksi Perusahaan
Kebanyakan perusahaan memiliki tujuan yang sama yakni laba. Sehingga mereka melakukan penawaran yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
h.        Kebijakan Pemerintah
2.3    Keseimbangan Pasar
Bertemunya titik antara kurva permintaan dengan penawaran merupakan titik keseimbangan pasar. Titik keseimbangan (equilibrium) adalah situasi ketika harga telah mencapai tingkat saat jumlah permintaan barang sama dengan jumlah penawaran.[11]
Harga keseimbangan adalah harga yang menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Jumlah keseimbangan adalah jumlah penawaran permintaan pada harga keseimbangan.[12] Harga keseimbangan pasar (equilibrium) juga disebut harga pengosongan.
Rahardja dan Manurung (2008) menjelaskan bahwa harga keseimbangan adalah harga dimana konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.[13]
Alasan kita menyebut ini sebuah equilibrium ialah, apabila kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan seimbang, tidak ada alasan bagi harga untuk naik turun, sejauh hal-hal lain konstan.[14]
Dalam skenario ini, terjadi keseimbangan untuk dua barang, permintaan dan penawaran kedua barang tersebut adalah sama. Dan dalam kondisi ini, masing-masing produsen mengoptimalkan keuntungan mereka, masing-masing konsumen mengoptimalkan utility mereka.[15] Hal itulah yang disebut dengan harga keseimbangan pasar.
Berikut adalah kurva keseimbangan pasar :
Gambar 1.3 Kurva Keseimbangan Pasar
Dari kurva di atas dapat dilihat sebuah titik yang menyatukan garis atara penawaran dan permintaan. Maksudnya adalah harga yang diminta oleh pembeli maupun oleh penjual jumlahnya sama sehingga kedua belah pihak merasa diuntungkan.
Analisis penawaran dan permintaan dapat digunakan untuk meramalkan dampak dari perubahan-perubahan kondisi ekonomi terhadap harga dan kuantitas.[16]
Maksud dari pernyataan di atas adalah dengan melihat dan mengenalisis tingkat penawaran dan permintaan maka akan ditemukan titk keseimbangan yang dapat digunakan untuk memprediksi harga suatu barang di masa yang akan datang dan jumlahnya pula.
2.4    Perubahan Keseimbangan Pasar
Perubahan dalam kurva keseimbangan pasar bergantung pada pergesaran dua kurva yakni kuva penawaran dan permintaan. Apabila ada salah satu maupun kedua kurva berubah nilai harga keseimbangannya maka hasil dari kurva keseimbangan pasar juga akan berubah sesuai dengan kedua kurva tersebut.
Apabila unsur-unsur yang mendasari permintaan atau penawaran berubah, ini menyebabkan pergeseran-pergeseran dalam permintaan atau penawaran dan merubah harga serta kuantitas equilibrium pasar.
Tidak ada hal khusus yang menyebabkan pergeseran kurva keseimbangan pasar.
Tetapi jika yang berubah adalah faktor cateris paribus maka pada sisi penawaran hal yang mempengaruhinya adalah teknologi. Hal yang mempengaruhi perubahan atau pergeseran harga keseimbangan pasar juga dapat disebabkan oleh pendapatan indivudu masing-masing. Hal ini berada pada sisi permintaan.
2.5    Distorsi Pasar
Distorsi pasar atau kegagalan pasar adalah keadaan dimana mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat.[17]
Kegagalan pasar sendiri terjadi karena pelaku pasar tidak kooperatif dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Keadaan ini menyebabkan barang yang diproduksi terlalu banyak yang mengakibatkan kelebihan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Atau bahkan barang yang diproduksi tidak banyak sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan pasar menurut Pindyck dan Rubinfied:
a.         Informasi yang tidak sempurna (incomplete information)
Dalam suatu pembelian tidak jarang kita temui barang yang akan kita beli tidak dapat kita lihat terlebeih dahulu. Kita harus membayar terlebih dulu untuk dapat melihatnya. Situasi seprti ini yang dapat menyebabkan distorsi pasar. Sebagai contoh apabila kita membeli baju secara online. Di situs pembelian tersebut terdapat gambar dari baju yang dijual dengan spesifikasi yang sudah tertera. Namun, ketika baju tersebut sampai ke tangan kita ternyata baju yang kita beli tidak sesuai deskripsi yang ada di situs tersebut. Hal tersebut merupakan kegagalan pasar.
b.        Daya monopoli (monopoly power)
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak pedagang kecil yang secara individu tidak dapat mempengaruhi pasar. Dalam situasi seperti ini pasti ada pedagang besar yang dapat mempengaruhi pasar. Pedagang besra ini dapat mengontrol produksinya dimana ia menekan jumlah produksi sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal.
Sebagai contoh adalah dalam sebuah pasar banyak pedagang tempe. Hanya satu pedagang yang memiliki pabrik tempe sendiri. Pedagang lain mau tidak mau akan membeli dari pedagang tersebut. Pedagang tersebut dapat mengontrol jumlah tempe yang diproduksi sehingga jumlah barang tersebut sedikit sedangkan permintaan tetap sehingga harga tempe tersebut naik.
c.         Eksternalitas (externality)
Keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagi akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya secara formal.[18]
d.        Barang publik (public goods)
Barang publik ini terkadang hanya dapat dipertukarkan secara private yakni barang rival dan barang eksklusif.
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa dalam mekanisme pasar memungkinkan adanya distorsi pasar. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengatasi hal ini. Berikut adalah tujuan intervensi pemerintah menurut Pindyck dan Rubinfield:
a.         Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan.
b.        Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
c.         Mengawasi kegiatan perusahaan, terutama perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik monopoli yang merugikan.
d.        Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e.         Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.[19]
Bentuk intervensi yang dilakukan oleh pemerintah berbagai macam. Berikut adalah sebagai berikut sesuai dengan buku Pengantar Ilmu Ekonomi karya Aldila Septiana:
a.         Kontrol harga (price control)
Pemerintah menetapkan dua cara penetapan harga yakni dengan penetapan harga minimum dan harga maksimum. Penetapan harga minimum dimaksudkan untuk melindungi produsen agar tidak rugi dalam skala yang besar. Penetapan harga maksimum dimaksudkan untuk melindungi para konsumen agar dapat membeli dalam harga yang terjangkau sehingga kalangan menegah ke bawah dapat memenuhi kebutuhannya.
b.        Penetapan pajak dan permberian distribusi
Penetapan pajak dilakukan pada komoditas tertentu. Hal tersebut ditujukan untuk melindungi produsen dalam negeri dari gempuran produk luar negeri. Pajak yang tinggi diterapkan pada barang impor agar produk dalam negeri dapat bersaing di pasaran.
Pemberian distribusi dimaksudkan untuk perusahaan penghasil bahan pokok dan perusahaan yang berkembang agar dapat memperluas usahanya.
c.         Tarif dan kuota
Barang impor untuk dapat masuk ke dalam suatu negara diterapkan kebijakan tarif dimana setiapa barang impor yang masuk akan membayar bea cukai yang dapat menjadi salah satu pendapatan suatu negara. Kebijakan kuota dimaksudkan untuk membatasi jumlah barang impor yang masuk dalam suatu negara pada periode tertentu.
Selain hal-hal tersebut, keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat ditetapkan dalam tiga bentuk:
a.         Membuat peraturan-peraturan
Tujuan pokok dari peraturan-peratuaran pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.[20]
b.        Menjalankan kebijakan fiskal (pajak) dan moneter (suku bunga)
c.         Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung
2.6    Analisis Kegiatan
Sebagai contoh adalah harga tempe yang ada di pasar Kamal Bangkalan Madura. Berikut adalah daftar penawaran dan permintaan pasar terhadap tempe:
Jumlah Tempe (Bungkus)
Harga (Rp)
1
2000
2
4000
3
5000
4
7000
5
9000
6
10000
Tabel 1.1 Daftar Penawaran
Jumlah Tempe (Bungkus)
Harga (Rp)
1
7000
2
6000
3
5000
4
4000
5
3000
6
2000
Tabel 1.2 Daftar Permintaan
Kemudian dari daftar penawaran dan permintaan tersebut dapat dibuat kuva keseimbangan pasar. Berikut adalah kurva keseimbangan pasar dari harga tempe yang ada di pasar Kamal Bangkalan Madura:
Gambar 1.4 Kurva Keseimbangan Pasar (Tempe)
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa harga keseimbangan pasar berada di harga Rp. 5000,- dengan jumlah 3 bungkus tempe.





BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.
Pembentukan harga tidak akan lepas dari pengaruh penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga akan terbentuk apabila penawaran dan permintaan bertemu pada satu titik yang disebut dengan titik keseimbangan pasar.
Harga keseimbangan adalah harga yang menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Jumlah keseimbangan adalah jumlah penawaran permintaan pada harga keseimbangan.
Perubahan dalam kurva keseimbangan pasar bergantung pada pergesaran dua kurva yakni kuva penawaran dan permintaan. Apabila ada salah satu maupun kedua kurva berubah nilai harga keseimbangannya maka hasil dari kurva keseimbangan pasar juga akan berubah sesuai dengan kedua kurva tersebut.
Tetapi jika yang berubah adalah faktor cateris paribus maka pada sisi penawaran hal yang mempengaruhinya adalah teknologi. Hal yang mempengaruhi perubahan atau pergeseran harga keseimbangan pasar juga dapat disebabkan oleh pendapatan indivudu masing-masing.
Distorsi pasar atau kegagalan pasar adalah keadaan dimana mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat.






DAFTAR PUSTAKA
R. McConnel, Campbell. 2003. Microeconomics. New York: The McGraw-Hill.
Sukirno, Sadono.2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Septiana, Aldila. 2016. Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro. Pamekasan: Duta Media, 2016.
Mankiw, N. Gregory, Dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.
A. Samuelson, Paul dan D. Nordhaus, William. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: Media Global Edukasi.
Sunaryo, T.. 2001. Ekonomi Manajerial; Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga, 2001.


[1] Campbell R. McConnel, Microeconomics, (New York: The McGraw-Hill, 2003), 39.
[2] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 41.
[3] Ibid, 41.
[4] Ibid, 99.
[5] Aldila Septiana, Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro, (Pamekasan: Duta Media, 2016), 19.
[6] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, 76.
[7] N. Gregory Mankiw, Dkk, Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 63.
[8] Ibid, 66.
[9] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, 99.
[10] Aldila Septiana, Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro, 23.
[11] N. Gregory Mankiw, Dkk, Pengantar Ekonomi Mikro, 73.
[12] Ibid, 73.
[13] Aldila Septiana, Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro, 25.
[14] Paul A. Samuelson Dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, (Jakarta: Media Global Edukasi, 2003), 60.
[15] T. Sunaryo, Ekonomi Manajerial; Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Erlangga, 2001), 26.
[16] Paul A. Samuelson Dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, 64.
[17] Aldila Septiana, Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro, 29.
[18] Ibid, 29.
[19] Ibid, 30.
[20] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, 45.

1 komentar: