MAKALAH
MEKANISME PASAR
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu:
Firman Setiawan,
S.HI., M.EI.
Disusun oleh:
Zakiyatur Rahmah (150721100126)
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH (A)
FAKULTAS
KEISLAMAN
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mekanisme
Pasar” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu
tugas yang wajib ditempuh untuk melengkapi salah satu materi dalam mata kuliah
Teori Ekonomi Mikro.
Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah wawasan
dan ilmu tambahan bagi para pembaca khususnya dalam bidang ekonomi.
Dengan selesainya makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada
kami. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Firman Setiawan S,HI.M,EI selaku Dosen mata kuliah Teori Ekonomi
Mikro dan terima kasih
kepada teman – teman yang membantu penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Bangkalan,
15 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mekanisme Pasar........................................................................... 2
2.2 Pembentukan Harga........................................................................................ 4
2.3 Keseimbangan Pasar........................................................................................ 10
2.4 Perubahan Keseimbangan Pasar...................................................................... 12
2.5 Distorsi Pasar................................................................................................... 12
2.6 Analisis Kegiatan............................................................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembetukan harga
ditentukan oleh mekanisme pasar yang berjalan selama ini. Banyak kelebihan
maupun kelemahan yang ada di dalam mekanisme pasar sendiri.
Mekanisme pasar
memungkinkan kebebasan yang tidak terbatas oleh pelaku pasar terutama produsen
sehingga dapat terjadi monopoli yang hanya akan menguntungkan produsen skala
besar saja. Para produsen kecil akan semakin tertindas dengan produsen skala
besar yang merupakan meyoritas. Tidak stabilnya harga juga dapat terjadi karena
harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Harga suatu barang
dapat berubah ubah sesuai permintaan dan penawaran yang menyebabkan pada suatu
ketika produsen akan untung besar dan lain waktu akan rugi dalam jumlah besar
pula.
Apabila terjadi
eksternalitas yang parah maka akan menyebabkan distorsi pasar yang sulit untuk
ditangani. Setiap produksi yang terjadi menyebabkan hal positif dan negatif
dalam waktu yang bersamaan. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani
hal ini.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan mekaniusme pasar ?
b.
Bagaimana proses pembentukan harga di pasar ?
c.
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar ?
d.
Bagaimana pergerakan kurva keseimbangan pasar ?
e.
Apa yang dimaksud dengan distorsi pasar ?
1.3 Tujuan Masalah
a.
Mengetahui yang dimaksud dengan mekaniusme pasar.
b.
Mengetahui bagaimana proses pembentukan harga di pasar.
c.
Mengetahui yang dimaksud dengan keseimbangan pasar.
d.
Mengetahui bagaimana pergerakan kurva keseimbangan pasar.
e.
Mengetahui yang dimaksud dengan distorsi pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Mekanisme Pasar
Pengertian dari mekanisme pasar buku “Microeconomics”
karya Campbell R. McConnel suatu institusi atau mekanisme yang mengumpulkan
pembeli (orang yang melakukan permintaan) dengan penjual (orang yang melakukan
penawaran) terhadap barang, jasa, maupun hal lain. Hal tersebut merupakan
penafsiran dari kutipan “Market Mekanism is an institution or mecanism that
brings together buyers (“demanders”) and sellers (“supplier”) of particular
goods, services, or resources.”[1]
Dalam buku lain disebutkan bahwa mekanisme pasar adalah sistem
yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan
mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa
akibat buruk sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.[2]
Mekanisme pasar tidak lepas dari dua hal yakni permintaan
dan penawaran. Mekanisme pasar terbentuk dari dua kegiatan tersebut sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa permintaan dan penawaran adalah mekanisme pasar
itu sendiri. Dua kegiatan tersebut dapat menyebabkan terbentuknya harga di
pasar. Harga tersebut dapat berubah apabila permintaan dan penawaran berubah.
Berikut adalah beberapa kelebihan akan adanya mekanisme
pasar:
a.
Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat
Dalam pasar kita dapat menerima informasi tentang barang
apa yang banyak dibutuhkan oleh pembeli sehingga penjual dapat menerima
keuntungan lebih. Jenis barang yang diminati dan pangsa pasar semua informasi
tersebut dapat diketahui dari pasar. Dengan begitu produsen akan dengan mudah
menentukan barang yang akan ia produksi agar lebih mudah dalam memperoleh
keuntungan yang maksimal atas pekerjaannya.
b.
Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
Pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan
mengembangkan permintaan. Ini akan memberikan dorongan kepada pengusaha untuk
menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.[3]
c.
Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Dengan cakupan pasar yang semakin meluas maka produsen
akan cenderung menambah jumlah produksi. Agar produksi dapat lebih banyak dan
efisien maka diperlukan teknologi yang lebih modern dan canggih agar lebih
mudah untuk mencapai target. Dengan adanya teknologi yang semakin modern secara
otomatis juga akan mencari tenaga kerja yang dapat mengoperasikannya. Muncullah
rasa ingin memperoleh keahlian modern yang sesuai dengan alat yang digunakan.
d.
Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Harga barang didasarkan dari tingkat penawaran dan
permintaannya. Semakin banyak permintaan dengan jumlah barang yang terbatas
maka harga barang tersebut akan semakin tinggi. Hal tersebut akan mendorong
konsumen maupun produsen untuk menggunakan barang produksinya dengan lebih
efisien.
e.
Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi
Semua pelalku ekonominya mulai
produsen sampai konsumen memiliki hak penuh untuk melakukan transaksi. Produsen
berhak untuk menentukan barnag yang akan diproduksinya. Begitu pula dengan
konsumen yang berhak untuk memilih barang apa saja yang akan mereka konsumsi.
Hal tersebut adalah kelebihan adanya mekanisme pasar.
Sedangkan kelemahan dari mekanisme pasar adalah sebagai berikut:
a.
Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
Kebebasan melakukan kegiatan ekonomi menyebabkan beberapa
golongan menindas golongan minoritas. Persaingan bebas menyebabkan pengusaha
besar semakin berkuasa dan semakin menindas pengusaha kecil. Pengusaha besar
dapat memonopoli harga dengan biaya produksi yang efisien tidak dengan
pengusaha kecil.
b.
Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Harga yang naik turun secara drastis sesuai dengan
permintaan dan penawaran menyebabkan kemakmuran di suatu waktu dan penurunan di
waktu yang lain. Terkadang pengusaha mendapatkan untung yang sangat besar dan
kemudian mengalami kerugian yang besar pula.
c.
Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli
Tidak selamanya harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
Dalam negara yang sudah modern perusahaan besar dapat mengendalikan harga maupu
n jumlah produksi agar menghasilkan keuntungan maksimum.
d.
Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara
efisien
Masyarakat membutuhkan jasa dalam lalu lintas seperti
jalan raya, jembatan rumah sakit dan lain-lain. Mekanisme pasar tidak dapat
menghasilkan barang-barang tersebut. Dibutuhkan peran pemerintah dalam hal
tersebut.
e.
Kegiatan konsumen dan produsen mengkin menimbulkan “eksternalitas” yang
merugikan
Sebagai contoh sebuah peruasahaan menggunakan mesin
modern yang lebih efisien untuk dapat meningkatkan produksinya agar memperoleh
keuntungan maksimum. Di sisi lain, mesin tersebut menimbulkan pengaruh buruk
dengan banyaknya polusi yang dihasilkan.
2.2
Pembentukan Harga
Pembentukan harga tidak akan lepas dari pengaruh penawaran
(supply) dan permintaan (demand). Harga akan terbentuk apabila
penawaran dan permintaan bertemu pada satu titik yang disebut dengan titik
keseimbangan pasar yang akan dibahas pada sub bab selanjutnya.
2.2.1
Permintaan (demand)
Permintaan merupakan jumlah suatu barang yang diminta semua
pembeli dalam pasar pada berbagai tingkat harga.[4]
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa besar kecilnya permintaan tergantung
dari pembeli tersebut. Banyak hal yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan.
Dalam pengertian lain disebutkan bahwa permintaan
(demand) adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga, tingkat pendapatan, dan periode tertentu.[5]
Berikut adalah faktor yang menyebabkan besar kecilnya
permintaan:
a.
Harga barang itu sendiri.
b.
Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
c.
Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
d.
Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
e.
Cita rasa masyarakat.
f.
Jumlah penduduk.
g.
Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.[6]
Teori permintaan sendiri membahas tentang hubungan antara
harga dan jumlah pemintaan. Jumlah permintaan (quantity demanded) merupakan
jumlah barang yang ingin dibeli oleh pembeli dan ia mampu untuk membelinya.[7]
Pada teori maupun kenyataannya apabila harga suatu barang
yang diminta semakin tinggi maka jumlah barang yang diminta akan semakin turun.
Hubungan dari dua hal tersebut disebut dengan hukum permintaan (law of
demand). Dari hubungan dua hal tersebut dapat dibuat kurva permintaan.
Berikut adalah tampilan daru kiurva permintaan :
Gambar
1.1 Kurva Permintaan
Berdasarkan kurva permintaan di atas dapat terlihat
apabila harga suatu barang semakin tinggi maka permintaan akan menurun.
Apabila segala faktor yang mempengaruhi tingkat
permintaan tidak berubah termasuk harga maka kurva permintaan akan tetap
stabil. Apabila ada sesuatu yang mempengaruhi tingkat permintaan maka kurva
permintaan akan bergeser.
Terdapat beberapa faktor penting yang menyebabkan suatu
kurva permintaan bergerak, berikut adalah beberapa faktor tersebut:
a.
Pendapatan
Apabila pendapatan seseorang berkurang maka secara
otomatis alat untuk pemuas kebutuhan juga akan semakin sedikit, sehingga barang
yang akan dibeli juga akan berkurang. Jika permintaan terhadap suatu barang
menurun ketika pendapatan menurun, barang itu disebut dengan barang normal (normal
good). Jika permintaan sebuah barang bertambah ketika pendapatan naik,
barang seperti itu disebut dengan barang inferior (inferior good).[8]
b.
Harga barang-barang terkait
Yang dimaksud dengan barang yang terkait dibagi menjadi
dua yakni barang subtitusi (barang pengganti) dan barang komplementer (barang
pelengkap). Apabila terdapat barang yang fungsinya sama maka barang tersebut
dinamakan dengan barang subtitusi. Apabila terdapat barang yang fungsinya
melengkapi barang yang ada maka disebut barang kompelementer.
Sebagai contoh dari barang subtitusi adalah harga pupuk
kompos dan pupuk kimia seperti urea kini
harga dipasaran seharga Rp. 25.000,-/10 kg. Apabila pupuk kimia urea
harga dipasarannya turun maka pembeli akan cenderung lebih membeli pupuk urea
karena fungsi kedua pupuk tersebut sama.
Untuk barang komplementer sebagai contoh yakni penjualan
jajanan pasar terang bulan apabila topping seperti coklat dan kacang harganya
turun maka orang akan banyak membeli terang bulan karena secara otomatis harga
dari makanan tersebut juga akan turun.
c.
Selera
Faktor yang ketiga ini tidak akan dapat berubah melalui
dorongan dari luar melainkan dari didri si pembeli sendiri. Apabila barang yang
disediakan memang sesuai dengan selera masyarakat umum maka akan dengan mudah
diterima dan penjualan akan meningkat.
d.
Ekspektasi
Pemikiran kita terhadapa apa yang akan terjadi di masa
depan juga sangat berpengaruh pada tingkat permintaan. Sebagai contoh apabila bulan
ini kita bekerja lembur maka pendapatan kita akan naik, sehingga kita akan
cenderung tidak keberatan untuk membeli barang yang bukan merupakan prioritas
yang kita butuhkan seperti membeli handphone baru meski handphone
yang lama masih bagus.
Contoh lainnya yakni apabila harga mukena pada saat bulan
puasa harganya mencapai Rp. 200.000,- dengan kualitas biasa, pada bulan
selanjutnya harganya kita ekkpektasikan akan turun menjadi Rp. 150.000,- dengan
kualitas yang sama maka kita akan memilih membeli di saat harga sudah turun
apbila tidak begitu mendesak.
e.
Jumlah pembeli
Permintaan pasar sangat dipengaruhi dengan permintaan
individu pembeli. Apabila suatu barang banyak diminati oleh masyarakat, maka
secara otomatis tingkat permintaan terhadapa barang tersebut juga akan naik.
2.2.2
Penawaran (supply)
Penawaran adalah jumlah suatu barang yang disediakan oleh
semua penjual dalam pasar pada berbagai tingkat harga.[9]
Pengertian lainnya adalah banyaknya barang yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar, periode, dan tingkat harga tertentu.[10]
Jumlah penawaran sendiri merupakan jumlah barang yang ditawarkan
oleh penjual kepada pembeli. Hukum permintaan berlaku terbalik sedangkan hukum
penawaran berlaku hubungan positif atau sejajar. Apabila suatu barang harganya
mahal maka jumlah yang ditawarkan oleh penjual juga akan semakin besar atau
banyak.
Penawaran suatu barang dengan harga akan membentuk sebuah
kurva yang disebut dengan kurva penawaran. Berikut adalah contoh dari kurva
penawaran :
Gambar
1.2 Kurva Penawaran
Setiap penawaran individu juga akan mempengaruhi
penawaran pasar secara menyeluruh. Ada banyak variabel yang dapat menyebabkan
pergeseran maupun perubahan kurva penawaran. Beberapa variabel yang penting
adalah sebagai berikut :
a.
Harga Input atau Bahan Baku
Hubungan antara harga dari bahan baku dengan tingkat
penawaran benbanding terbalik. Apabila bahan baku pembuatan suatu barang maka
penjual atau produsen akan cenderung menurun tingkat penawarannya dikarenakan
kenaikan harga bahan baku dianggap kurang menguntungkan.
b.
Teknologi
Pada saat ini teknologi semakin maju di berbagai bidang
sehingga mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Begitu pun dalam
bidang industri. Apabila teknologi yang digunakan dalam memproduksi dalam
sebuah perusahaan semakin maju maka tenaga kerja yang diperlukan akan semakin sedikit
sehingga dapat mengurangi biaya dalam produksinya. Apabila hal tersebut terjadi
maka penawaran akan cenderung tinggi.
c.
Perkiraan
Jumlah penawaran suatu perusahaan juga sangat bergantung
pada perkiraan harga suatu barang di masa depan. Apabila suatu barang
diperkirakan akan semakin mahal pada masa yang akan datang maka perusahaan akan
menyimpan sejumlah produksinya untuk dijual nanti sehingga penawaran akan
rendah pada saat ini.
d.
Jumlah Penjual
Banyaknya penjual juga merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi besar kecilnya penawaran. Semakin banyak orang yang menawarkan
barang yang sama maka tingkat penawaran akan turun begitu pula sebaliknya.
Menurut Rahardja dan Manurung (2008), terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi produsen dalam menawarkan produknya pada suatu pasar
yakni:
a.
Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga suatu barang yang diproduksi naik maka
produsen akan cenderung meningkatkan penawarannya terhadapa konsumen.
b.
Harga Barang Lain yang Terkait
Apabila harga barang subtitusi naik maka penawaran juga
akan meningkat begitu pun sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplementer,
apabikla barang tersebut harganya naik maka penawaran akan turun.
c.
Harga Input
Harga input yang dimaksud adalah harga barang faktor
produksi. Apabila harga-harga faktor produksi naik maka penawaran juga ikut
turun karena biaya yang membengkak. Hubungan dua hal ini adalah berbanding
terbalik.
d.
Biaya Produksi
Kenaikan harga input mengakibabkan kenaikan biaya
produksi. Selaras denagn harga input, apabila biaya produksi naik maka
penawaran akan menurun.
e.
Teknologi Produksi yang Digunakan
Apabila teknologi yang digunakan dalam produksi merupakan
teknologi yang canggih yang dapat memproduksi dengan efisien maka jumlah
produksi meningkat dan meningkatkan penawaran.
f.
Jumlah Penjual
Semakin banyak pedagang yang menjual barang yang sama
maka penawaran akan menurun.
g.
Tujuan Produksi Perusahaan
Kebanyakan perusahaan memiliki tujuan yang sama yakni
laba. Sehingga mereka melakukan penawaran yang tinggi untuk mendapatkan
keuntungan maksimal.
h.
Kebijakan Pemerintah
2.3
Keseimbangan Pasar
Bertemunya titik antara kurva permintaan dengan penawaran
merupakan titik keseimbangan pasar. Titik keseimbangan (equilibrium)
adalah situasi ketika harga telah mencapai tingkat saat jumlah permintaan
barang sama dengan jumlah penawaran.[11]
Harga keseimbangan adalah harga yang menyeimbangkan
penawaran dan permintaan. Jumlah keseimbangan adalah jumlah penawaran
permintaan pada harga keseimbangan.[12]
Harga keseimbangan pasar (equilibrium) juga disebut harga pengosongan.
Rahardja dan Manurung (2008) menjelaskan bahwa harga
keseimbangan adalah harga dimana konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin
menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.[13]
Alasan kita menyebut ini sebuah equilibrium ialah,
apabila kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan seimbang, tidak ada alasan
bagi harga untuk naik turun, sejauh hal-hal lain konstan.[14]
Dalam skenario ini, terjadi keseimbangan untuk dua
barang, permintaan dan penawaran kedua barang tersebut adalah sama. Dan dalam
kondisi ini, masing-masing produsen mengoptimalkan keuntungan mereka,
masing-masing konsumen mengoptimalkan utility mereka.[15]
Hal itulah yang disebut dengan harga keseimbangan pasar.
Berikut adalah kurva keseimbangan pasar :
Gambar
1.3 Kurva Keseimbangan Pasar
Dari kurva di atas dapat dilihat sebuah titik yang
menyatukan garis atara penawaran dan permintaan. Maksudnya adalah harga yang
diminta oleh pembeli maupun oleh penjual jumlahnya sama sehingga kedua belah
pihak merasa diuntungkan.
Analisis penawaran dan permintaan dapat digunakan untuk
meramalkan dampak dari perubahan-perubahan kondisi ekonomi terhadap harga dan
kuantitas.[16]
Maksud dari pernyataan di atas adalah dengan melihat dan
mengenalisis tingkat penawaran dan permintaan maka akan ditemukan titk
keseimbangan yang dapat digunakan untuk memprediksi harga suatu barang di masa
yang akan datang dan jumlahnya pula.
2.4
Perubahan Keseimbangan Pasar
Perubahan dalam kurva keseimbangan pasar bergantung pada
pergesaran dua kurva yakni kuva penawaran dan permintaan. Apabila ada salah
satu maupun kedua kurva berubah nilai harga keseimbangannya maka hasil dari
kurva keseimbangan pasar juga akan berubah sesuai dengan kedua kurva tersebut.
Apabila unsur-unsur yang mendasari permintaan atau
penawaran berubah, ini menyebabkan pergeseran-pergeseran dalam permintaan atau
penawaran dan merubah harga serta kuantitas equilibrium pasar.
Tidak ada hal khusus yang menyebabkan pergeseran kurva
keseimbangan pasar.
Tetapi jika yang berubah adalah faktor cateris paribus
maka pada sisi penawaran hal yang mempengaruhinya adalah teknologi. Hal yang
mempengaruhi perubahan atau pergeseran harga keseimbangan pasar juga dapat
disebabkan oleh pendapatan indivudu masing-masing. Hal ini berada pada sisi
permintaan.
2.5
Distorsi Pasar
Distorsi pasar atau kegagalan pasar adalah keadaan dimana
mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber
sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat.[17]
Kegagalan pasar sendiri terjadi karena pelaku pasar tidak
kooperatif dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Keadaan ini menyebabkan
barang yang diproduksi terlalu banyak yang mengakibatkan kelebihan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Atau bahkan barang yang diproduksi tidak banyak
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan
pasar menurut Pindyck dan Rubinfied:
a.
Informasi yang tidak sempurna (incomplete information)
Dalam suatu pembelian tidak jarang kita temui barang yang
akan kita beli tidak dapat kita lihat terlebeih dahulu. Kita harus membayar
terlebih dulu untuk dapat melihatnya. Situasi seprti ini yang dapat menyebabkan
distorsi pasar. Sebagai contoh apabila kita membeli baju secara online. Di
situs pembelian tersebut terdapat gambar dari baju yang dijual dengan
spesifikasi yang sudah tertera. Namun, ketika baju tersebut sampai ke tangan
kita ternyata baju yang kita beli tidak sesuai deskripsi yang ada di situs
tersebut. Hal tersebut merupakan kegagalan pasar.
b.
Daya monopoli (monopoly power)
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak pedagang
kecil yang secara individu tidak dapat mempengaruhi pasar. Dalam situasi
seperti ini pasti ada pedagang besar yang dapat mempengaruhi pasar. Pedagang
besra ini dapat mengontrol produksinya dimana ia menekan jumlah produksi
sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal.
Sebagai contoh adalah dalam sebuah pasar banyak pedagang
tempe. Hanya satu pedagang yang memiliki pabrik tempe sendiri. Pedagang lain
mau tidak mau akan membeli dari pedagang tersebut. Pedagang tersebut dapat
mengontrol jumlah tempe yang diproduksi sehingga jumlah barang tersebut sedikit
sedangkan permintaan tetap sehingga harga tempe tersebut naik.
c.
Eksternalitas (externality)
Keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita
pelaku ekonomi sebagi akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak
dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya secara formal.[18]
d.
Barang publik (public goods)
Barang publik
ini terkadang hanya dapat dipertukarkan secara private yakni barang
rival dan barang eksklusif.
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa dalam
mekanisme pasar memungkinkan adanya distorsi pasar. Peran pemerintah sangat
dibutuhkan dalam mengatasi hal ini. Berikut adalah tujuan intervensi pemerintah
menurut Pindyck dan Rubinfield:
a.
Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan
eksploitasi dapat dihindarkan.
b.
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang
teratur dan stabil.
c.
Mengawasi kegiatan perusahaan, terutama perusahaan besar yang dapat
mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik monopoli yang
merugikan.
d.
Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e.
Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat
dapat dihindari atau dikurangi.[19]
Bentuk intervensi yang dilakukan oleh pemerintah berbagai
macam. Berikut adalah sebagai berikut sesuai dengan buku Pengantar Ilmu Ekonomi
karya Aldila Septiana:
a.
Kontrol harga (price control)
Pemerintah menetapkan dua cara penetapan harga yakni
dengan penetapan harga minimum dan harga maksimum. Penetapan harga minimum
dimaksudkan untuk melindungi produsen agar tidak rugi dalam skala yang besar.
Penetapan harga maksimum dimaksudkan untuk melindungi para konsumen agar dapat
membeli dalam harga yang terjangkau sehingga kalangan menegah ke bawah dapat
memenuhi kebutuhannya.
b.
Penetapan pajak dan permberian distribusi
Penetapan pajak dilakukan pada komoditas tertentu. Hal
tersebut ditujukan untuk melindungi produsen dalam negeri dari gempuran produk
luar negeri. Pajak yang tinggi diterapkan pada barang impor agar produk dalam
negeri dapat bersaing di pasaran.
Pemberian distribusi dimaksudkan untuk perusahaan
penghasil bahan pokok dan perusahaan yang berkembang agar dapat memperluas
usahanya.
c.
Tarif dan kuota
Barang impor
untuk dapat masuk ke dalam suatu negara diterapkan kebijakan tarif dimana
setiapa barang impor yang masuk akan membayar bea cukai yang dapat menjadi
salah satu pendapatan suatu negara. Kebijakan kuota dimaksudkan untuk membatasi
jumlah barang impor yang masuk dalam suatu negara pada periode tertentu.
Selain hal-hal tersebut, keterlibatan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi dapat ditetapkan dalam tiga bentuk:
a.
Membuat peraturan-peraturan
Tujuan pokok dari peraturan-peratuaran pemerintah adalah
agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan
khalayak ramai.[20]
b.
Menjalankan kebijakan fiskal (pajak) dan moneter (suku bunga)
c.
Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung
2.6 Analisis Kegiatan
Sebagai contoh adalah harga tempe yang ada di pasar Kamal
Bangkalan Madura. Berikut adalah daftar penawaran dan permintaan pasar terhadap
tempe:
Jumlah Tempe
(Bungkus)
|
Harga (Rp)
|
1
|
2000
|
2
|
4000
|
3
|
5000
|
4
|
7000
|
5
|
9000
|
6
|
10000
|
Tabel 1.1 Daftar Penawaran
Jumlah Tempe
(Bungkus)
|
Harga (Rp)
|
1
|
7000
|
2
|
6000
|
3
|
5000
|
4
|
4000
|
5
|
3000
|
6
|
2000
|
Tabel 1.2 Daftar Permintaan
Kemudian dari daftar penawaran dan permintaan tersebut
dapat dibuat kuva keseimbangan pasar. Berikut adalah kurva keseimbangan pasar
dari harga tempe yang ada di pasar Kamal Bangkalan Madura:
Gambar 1.4 Kurva Keseimbangan Pasar (Tempe)
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa harga
keseimbangan pasar berada di harga Rp. 5000,- dengan jumlah 3 bungkus tempe.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam
mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi
dalam keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan
campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.
Pembentukan harga tidak akan lepas dari pengaruh
penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga akan terbentuk
apabila penawaran dan permintaan bertemu pada satu titik yang disebut dengan
titik keseimbangan pasar.
Harga keseimbangan adalah harga yang menyeimbangkan penawaran dan
permintaan. Jumlah keseimbangan adalah jumlah penawaran permintaan pada harga
keseimbangan.
Perubahan dalam kurva keseimbangan pasar bergantung pada
pergesaran dua kurva yakni kuva penawaran dan permintaan. Apabila ada salah
satu maupun kedua kurva berubah nilai harga keseimbangannya maka hasil dari
kurva keseimbangan pasar juga akan berubah sesuai dengan kedua kurva tersebut.
Tetapi jika yang berubah adalah faktor cateris paribus
maka pada sisi penawaran hal yang mempengaruhinya adalah teknologi. Hal yang
mempengaruhi perubahan atau pergeseran harga keseimbangan pasar juga dapat
disebabkan oleh pendapatan indivudu masing-masing.
Distorsi pasar atau kegagalan pasar adalah keadaan dimana
mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan
sumber sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
R. McConnel, Campbell. 2003. Microeconomics. New York: The
McGraw-Hill.
Sukirno, Sadono.2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Septiana, Aldila. 2016. Pengantar Ilmu Ekonomi; Dasar-Dasar Ekonomi
Mikro Dan Ekonomi Makro. Pamekasan: Duta Media, 2016.
Mankiw, N. Gregory, Dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta:
Salemba Empat.
A. Samuelson, Paul dan D. Nordhaus, William. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Sunaryo, T.. 2001. Ekonomi Manajerial; Aplikasi Teori Ekonomi Mikro.
Jakarta: Erlangga, 2001.
Kak, bisa bagi filenya?
BalasHapus